Gk7qp1DNYQGDurixnE7FWT3LyBvSK3asrvqSm057
Bookmark

Materi Belajar Geografi Pola Keruangan Desa dan Kota Dilengkapi Pembahasan Soal Latihan

Pola keruangan desa dan kota adalah salah satu topik penting dalam geografi yang membahas tentang tata letak, perkembangan, dan dinamika wilayah baik di area pedesaan maupun perkotaan. Memahami pola keruangan ini penting untuk berbagai kepentingan, mulai dari perencanaan tata ruang hingga penelitian sosial dan ekonomi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Keruangan Desa

Pola keruangan desa dipengaruhi oleh beberapa faktor utama seperti:

  • Topografi: Bentuk dan ketinggian permukaan tanah sangat mempengaruhi letak pemukiman dan penggunaan lahan.
  • Jenis Tanah: Kualitas tanah mempengaruhi jenis pertanian dan aktivitas ekonomi di desa.
  • Air: Ketersediaan sumber air seperti sungai dan danau menentukan lokasi pemukiman dan kegiatan agraris.
  • Aksesibilitas: Jarak dan kemudahan akses ke kota atau pusat ekonomi lainnya mempengaruhi pola perkembangan desa.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Keruangan Kota

Pola keruangan kota cenderung lebih kompleks dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti:

  • Fungsi Ekonomi: Kota sebagai pusat perdagangan, industri, dan jasa mempengaruhi tata ruang dan pemukiman penduduk.
  • Transportasi: Infrastruktur transportasi seperti jalan raya, kereta api, dan bandara sangat berpengaruh terhadap perkembangan kota.
  • Kebijakan Pemerintah: Rencana tata ruang, zonasi, dan peraturan pembangunan kota yang ditetapkan oleh pemerintah.
  • Demografi: Pertumbuhan penduduk dan pergerakan migrasi juga berperan besar dalam perkembangan pola keruangan kota.

Perbedaan Pola Keruangan Desa dan Kota

Perbedaan antara pola keruangan desa dan kota dapat dilihat dari beberapa aspek:

  • Kepadatan Penduduk: Kota memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan desa.
  • Penggunaan Lahan: Di desa, lahan lebih banyak digunakan untuk pertanian, sedangkan di kota lebih banyak digunakan untuk perumahan, industri, dan jasa.
  • Infrastruktur: Kota memiliki infrastruktur yang lebih lengkap dan kompleks seperti jalan raya, transportasi umum, dan fasilitas umum lainnya.

Dampak Perubahan Pola Keruangan

Perubahan pola keruangan baik di desa maupun di kota dapat membawa berbagai dampak, antara lain:

  • Dampak Ekonomi: Perubahan pola keruangan dapat mengubah struktur ekonomi daerah, menciptakan peluang baru atau memunculkan tantangan ekonomi.
  • Dampak Sosial: Pergeseran populasi dan perubahan penggunaan lahan dapat mempengaruhi hubungan sosial dan dinamika komunitas.
  • Dampak Lingkungan: Perubahan penggunaan lahan sering kali berdampak pada lingkungan, seperti degradasi lahan, polusi, dan hilangnya habitat alami.

Contoh Studi Kasus Pola Keruangan

Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam, berikut beberapa contoh studi kasus pola keruangan:

  • Perkembangan Desa di Lereng Gunung: Studi kasus tentang bagaimana desa-desa di lereng gunung memanfaatkan topografi dan sumber daya alam setempat untuk bertahan hidup dan berkembang.
  • Ekspansi Kota Besar: Contoh bagaimana kota besar seperti Jakarta mengalami perluasan wilayah dan dampaknya terhadap daerah pinggiran dan desa sekitarnya.

Soal Latihan dan Pembahasan Materi Geografi Pola Keruangan Desa dan Kota

1. Soal Geografi Pola Keruangan Desa dan Kota

Interaksi spasial desa dan kota di Indonesia didorong oleh beberapa faktor, diantaranya....





Alternatif Pembahasan:

Interaksi spasial lebih menekankan pada faktor keruangan yang mengaitkan antara desa dan kota sebagai dua buah wilayah yang saling berhubungan satu sama lain sebagai upaya untuk saling melengkapi kebutuhan dari masing-masing wilayah. Faktor pendukung lain dari interaksi keruangan tersebut diantaranya jarak antara desa dan kota tersebut yang relatif dekat dan fasilitas sarana dan prasarana penunjang yang mendukung seperti kondisi jalan dan transportasi.

$\therefore$ Pilihan yang sesuai adalah $(A)$ Adanya kebutuhan untuk saling melengkapi

2. Soal Geografi Pola Keruangan Desa dan Kota

Karakteristik:

  1. berperan sebagai hinterland kota
  2. kelebihan produksi mulai dijual
  3. optimalisasi potensi desa
  4. lembaga formal sederhana

Sebuah desa yang sudah memasuki tahap swasembada memiliki karakteristik ....





Alternatif Pembahasan:

Tahap Perkembangan Desa:

  • Swadaya (tradisional), memiliki karakteristik:
    • Mata pencaharian subsisten
    • Lembaga formal belum terbentuk
    • Interaksi dengan wilayah lain terbatas akibat lokasi yang terisolasi
  • Swakarya (transisi), memiliki karakteristik:
    • Kelebihan produksi mulai dijual
    • Lembaga formal mulai terbentuk meskipun masih sederhana
    • Interaksi dengan wilayah lain mulai terjalin
  • Swasembada (mapan), memiliki karakteristik:
    • Mata pencaharian penduduk berorientasi pasar
    • Potensi desa sudah dikembangkan secara optimal
    • Lembaga formal sudah mapan
    • Interaksi dengan wilayah sekitar intensif
    • Berperan sebagai hinterland kota, yaitu sebagai penyedia bahan baku industri, produk pertanian dan tenaga kerja.

$\therefore$ Pilihan yang sesuai adalah $(B)$ 1) dan 3)

3. Soal Geografi Pola Keruangan Desa dan Kota

Kota mempunyai karakteristik sebagai tempat yang memiliki ...

  1. berperan sebagai hinterland kota
  2. kelebihan produksi mulai dijual
  3. optimalisasi potensi desa
  4. lembaga formal sederhana

Sebuah desa yang sudah memasuki tahap swasembada memiliki karakteristik ....





Alternatif Pembahasan:

Kota (urban) merupakan perwujudan geografis yang di dalamnya terdapat suatu sistem jaringan kehidupan dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi dan kegiatan ekonomi heterogen. Ciri-ciri kota secara lebih lanjut antara lain:

  • Masyarakat heterogen
  • Kegiatan ekonomi beraneka ragam dan bergerak di sektor non-agraris serta fasilitatif
  • Interaksi sosial bersifat patembayan (gesselschaft)
  • Adat istiadat tidak terlalu kuat

$\therefore$ Pilihan yang sesuai adalah $(E)$ masyarakat tidak homogen, kepadatan penduduk tinggi, kegiatan ekonomi non-agraris

4. Soal Geografi Pola Keruangan Desa dan Kota

Penduduk yang bertempat tinggal di wilayah pedesaan sekitar kota umumnya berprofesi sebagai pekerja komuter karena ...





Alternatif Pembahasan:

Penduduk komuter/kaum penglaju adalah penduduk yang bepergian ke pusat kota untuk bekerja dan kembali ke daerah tempat tinggalnya setiap hari. Para komuter menghadapi masalah mahalnya harga sewa rumah atau tanah di dekat tempat bekerja mereka sehingga mereka tidak mempunyai pilihan lain kecuali tinggal di tempat yang cukup jauh dari tempat bekerja mereka.

Artinya, penduduk yang bertempat tinggal di wilayah pedesaan sekitar kota umumnya berprofesi sebagai pekerja komuter karena murahnya biaya hidup di desa.

$\therefore$ Pilihan yang sesuai adalah $(E)$ murahnya biaya hidup di desa

Kesimpulan

Pola keruangan desa dan kota merupakan cerminan dari berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan dinamika suatu wilayah. Memahami faktor-faktor ini penting untuk perencanaan dan pengelolaan wilayah yang efektif. Desa dan kota memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda, namun keduanya saling terkait dalam konteks pembangunan regional. Dengan pemahaman yang baik tentang pola keruangan, kita dapat mengoptimalkan penggunaan lahan, meningkatkan kualitas hidup penduduk, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Untuk melihat materi geografi lainnya dapat di download pada Modul Materi Belajar Geografi, Selamat belajar dan semoga materi ini bermanfaat!

close